PENDAMPINGAN KAWASAN
PETERNAKAN
DI DESA RAKNAMO KABUPATEN KUPANG
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Balitbangtan NTT mengadakan kunjungan lapangan selama 3 hari (tanggal 11 Maret
-13 Maret 2019) di Desa Raknamo. Kegiatan selama pendampingan ini antara lain:
penimbangan berat badan ternak sapi, monitoring kesehatan ternak sapi dan babi,
serta monitoring hijauan pakan ternak tanaman lamtoro taramba. Kawasan
peternakan yang dikunjungi yaitu kelompok ternak Fajar Pagi. Kelompok ternak Fajar Pagi diketuai oleh Bapak
Maxi Bira. Kelompok ini terbentuk pada awal tahun 2018 dengan beranggotakan 15
orang dari mata pencaharian pertanian kemudian sekarang berkembang menjadi 50
orang bermata pencaharian sebagai petani peternak. Kelompok ini memelihara kurang
lebih 200 ekor sapi dan 60 ekor babi yang tersebar di 5 lokasi kandang. Lahan
yang dimiliki berawal dari 10 Ha sekarang menjadi 25 Ha yang ditanami tanaman
pertanian, palawija, jagung, dan pembibitan tanaman lamtoro taramba.
Kelompok
ternak ini sudah melakukan kerjasama dengan BPTP NTT melalui program kegiatan
pembinaan cara pemberian pakan yang benar, penggemukan sapi, penimbangan berat
badan, dan perawatan kesehatan ternak. Selain itu, kelompok ternak Fajar Pagi
dalam pengembangan ternak sapi telah bekerjasama juga dengan Dinas Peternakan
Kabupaten Kupang dalam hal pelaksanaan Inseminasi Buatan, asuransi ternak yang
dibayarkan Rp 40.000,-/tahun, dan kerjasama dengan Bank NTT dalam hal
pembiayaan modal awal berupa dana Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dari pemeliharaan
ternak sapi rata-rata selama 3 bulan, mulai bulan Januari sampai bulan Maret
2019 ini diperoleh hasil ternak yang terjual sebanyak 14 ekor dengan berat
rata-rata 250-300 kg harga Rp 9.000.000,-/ekor sapi. Keuntungan yang diperoleh
peternak bisa mencapai Rp 2.000.000, - Rp 3.000.000/ekor. Diharapkan dari
kegiatan kunjungan lapangan ini, peternak jadi lebih memperhatikan berat badan
ternak dan mengembangkan pemeliharaan ternak sapi karena dari hasil
pemeliharaan ternak tersebut peternak dapat memperoleh keuntungan yang besar.
Kegiatan monitoring ini dilakukan
atas permintaan gabungan kelompok petani peternak karena mereka telah merasakan
manfaat dari pendampingan yang telah dilakukan BPTP NTT. Kegiatan pendampingan menimbang berat badan
sapi merupakan kegiatan rutin yang dilakukan BPTP NTT setiap bulan. Hal ini
bertujuan untuk memantau kondisi pertumbuhan dan perkembangan ternak sapi.
Jenis sapi yang dipelihara di kelompok ternak ini yaitu ternak sapi bali. Pakan
ternak diberikan sehari dua kali pagi dan sore) yang diberikan antara lain
hijauan rumput raja, gamal, jagung, dan daun lamtoro. Jumlah ternak sapi yang
dilakukan penimbangan sebanyak 52 ekor dari 3 kelompok. Hasil penimbangan berat
badan bulan Maret ini diperoleh data rata-rata pada kelompok 1 sebesar 145,66
kg, kelompok 2 sebesar 202,93 kg, dan kelompok 3 sebesar 179,92 kg. Upaya BPTP
NTT dalam mengoptimalkan berat badan sapi saat ini melakukan program penanaman
tanaman lamtoro taramba di beberapa kelompok ternak.
pengukuran tanaman Lamtoro Tarramba sebagai pakan ternak |
Kegiatan monitoring
pendampingan kawasan peternakan di bidang kesehatan ternak BPTP Balitbangtan
NTT yaitu pengecekan kesehatan ternak sapi dan babi di kelompok ternak Fajar
Pagi. Kegiatan rutin ini dilakukan untuk mencegah penyakit ternak akibat
bakteri, virus, endoparasit, maupun ektoparasit. BPTP NTT melakukan pengecekan
kesehatan dengan cara memeriksa indikator ternak yang sehat antara lain sorot
mata terlihat bersih tidak berair, rambut/bulu terlihat bersih tidak kusam dan
rontok, nafsu makan baik, pergerakan ternak aktif, kulit ternak tidak luka,
kotoran/feses tidak lembek, ternak berdiri/ berjalan seimbang. Pada saat
pengecekan kesehatan ternak sapi ditemukan penyakit pink eye, luka pada kulit, dan cacingan. Sedangkan pada ternak babi
ditemukan penyakit scabies, mata
berair, badan lemah. Pencegahan dan
pengobatan terhadap penyakit dengan memberikan obat cacing, antibiotik,
vitamin, serta spray antiseptik
pengobatan penyakit pink eye |
pengobatan ektoparasit |
penimbangan berat badan |
Penulis (Sumber Lapangan) : Yanuar Achadri, S.Pt., M.Sc
Comments
Post a Comment