Skip to main content

Posts

Showing posts from 2020

Karya Tulis Ilmiah

Peneliti Penyuluh BPTP NTT Antusias Ikuti Bimtek KTI             Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT menggelar bimbingan teknis (Bimtek) penyusunan karya tulis ilmiah (KTI) bagi peneliti dan penyuluh. Kegiatan dilaksanakan di Aula BPTP NTT pada Selasa-Rabu (4-5/02/2020).   Kegiatan Bimtek diawali dengan sambutan Dr. Ir. Tony Basuki, M.Si, selaku Kepala Kerjasama Pelayanan Pengkajian (KSPP) menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi jabatan fungsional peneliti penyuluh dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI). Selanjutnya Dr. Bernard deRosari, selaku Koordinator Program dan Evaluasi menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendukung program kerja kegiatan tahun anggaran 2020 di BPTP NTT dalam menghasilkan output berupa buku bunga rampai dan jurnal yang dapat dipublikasikan baik nasional maupun internasional.             Narasumber Bimtek KTI, Ir. Rachmat Hendayana, M.S memaparkan tentang materi yaitu: tata cara penulisan bu

Unit Pelayanan Benih Sumber (UPBS)

UPBS - BPTP NTT Capai Target PNBP Unit Pelayanan Benih Sumber (UPBS) merupakan salah satu asset yang potensial dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT. Peran utama UPBS adalah memp roduksi benih varietas-varietas u nggul yang bertujuan untuk mendukung diseminasi agar petani dapat memperoleh benih berkualitas prima , visualisasi hasil penelitian dalam bentuk visitor plot, show window , serta serta sumber Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Undang-Undang Nomor 9 tahun 2018 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak selanjutnya disingkat PNBP adalah pungutan yang dibayar oleh orang pribadi atau badan dengan memperoleh manfaat langsung maupun tidak langsung atas layanan atau pemanfaatan sumber daya dan hak yang diperoleh negara, berdasarkan peraturan perundang-undangan, yang menjadi penerimaan Pemerintah Pusat di luar penerimaan perpajakan dan hibah dan dikelola dalam mekanisme anggaran pendapatan dan belanja negara.

Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS)

Sukseskan Pertanian NTT: BPTP NTT Siapkan Benih Padi dan Jagung Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) merupakan unit di bawah manajemen Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) yang ada di setiap provinsi seluruh Indonesia. Peran utama UPBS melakukan produksi benih, yaitu: Benih Penjenis (BS/ Breeder Seed/ Label Kuning), Benih Dasar ( FS/ Foundation Seed/ Label Putih ), Benih Pokok (SS/ Stock Seed/ Label Ungu ) , dan Benih Sebar (ES/ Extension Seed / Label Biru) . Produksi benih varietas-varietas u nggul yang dilakukan UPBS ditujukan untuk mendukung diseminasi agar petani dapat memperoleh benih berkualitas prima . Pelaksanaan produksi benih di BPTP NTT di bawah koordinator Ir. Evert Y Hosang, M.Si, Ph.D. Varietas benih yang dihasilkan oleh UPBS merupakan varietas-varietas yang telah resmi dilepas , hal ini berdasarkan Pedoman Umum Unit Pengelola Benih Sumber Tanaman (UPBS) Badan Litbang Pertanian Tahun 2011 melalui SK Kepala Balitbangtan Nomor: 142/Kpts/OT.160/I/5/201

SUMBER DAYA GENETIK (SDG) di NTT

PENGELOLAAN SUMBER DAYA GENETIK (SDG) TANAMAN LOKAL DI NUSA TENGGARA TIMUR             Sumber Daya Genetik (SDG) tanaman dan ternak lokal adalah salah satu kekayaan plasma nuftah yang perlu dilestarikan. SDG lokal mempunyai peranan penting dalam swasembada berkelanjutan, diversifikasi pangan, peningkatan nilai tambah dan kesejaterahan petani. Kegiatan pengelolaan SDG tanaman spesifik lokasi yang dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT di bawah Koordinator SDG Ir. Evert Y Hosang, M.Si, Ph.D, kegiatan yang dilakukan meliputi: koleksi, konservasi, karakterisasi, dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh diantaranya bahan tanaman / benih yang sudah dikoleksi, data karakterisasi sebagian tanaman yang dikoleksi dan sertifikat pendaftaran varietas-varietas lokal yang telah didaftarkan ke kantor Pendaftaran Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP). Selain itu, BPTP NTT juga memiliki Kebun Koleksi SDG Lokal di   Desa Naibonat dengan fasilitas pagar, pe

JURNAL AGRONOMIKA 13.01 (2018): 210-213. PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK DARI RUMAH MAKAN SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN TERNAK IKAN BUDIDAYA

PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK DARI RUMAH MAKAN SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN TERNAK IKAN BUDIDAYA Yanuar Achadri 1 , Fitria Gemma Tyasari 2 , Putri Awaliya Dughita 2 1 Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan NTT, Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian RI 2 Laboratorium Kimia, Fakultas Teknik, Sains, dan Pertanian,  Universitas Islam Batik Surakarta INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan limbah organik dari rumah makan sebagai alternatif pakan ikan. Cara pengolahan limbah organik adalah limbah restoran setiap hari dikumpulkan dan diletakkan dalam satu wadah dengan memisahkan sampah seperti tusuk gigi, plastik-plastik pembungkus makanan dari limbah tersebut kemudian diolah dengan teknik fermentasi. Teknik fermentasi dilakukan penambahan bakteri fermentasi dengan kondisi anaerob selama 21 hari. Setelah proses 21 hari, pakan fermentasi ditambah bekatul, garam, dan tepung pati dicampur secara homogen sampai terbentuk adonan.

Bulletin of Animal Science : Supplementation of Follicle Stimulating Hormon Into In vitro Maturation Medium to Increase Oocytes Maturation and 4 Cell Stadium Embryo Development of Bligon Goat

ISSTAP ( Indonesian Society for Sustainable Tropical Animal Production). Buletin Peternakan 42 (2): 90-96, May 2018  Doi: 10.21059/buletinpeternak.v42i2.13609  ISSN-0126-4400/E-ISSN-2407-876X Acredited: 36a/E/KPT/2016 http://buletinpeternakan.fapet.ugm.ac.id/  Supplementation of Follicle Stimulating Hormon Into In vitro Maturation Medium to Increase Oocytes Maturation and 4 Cell Stadium Embryo Development of Bligon Goat  Yanuar Achadri* 1 , Diah Tri Widayati 2 , and Sigit Bintara 2 1 Researcher of Physiology and Reproduction of Animal Science, Ministry of Agriculture, Indonesia 2 Laboratory of Animal Physiology and Reproduction, Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 55281, Indonesia  ABSTRACT  The study was carried out to investigate the effect of follicle stimulating hormon (FSH) into in vitro maturation medium to increase oocytes maturation and 4 cell stadium embryo development of Bligon goat. Goat ovaries were obtained from a slaught

PENGARUH PENAMBAHAN FOLLICLE STIMULATING HORMONE PADA MEDIUM MATURASI TERHADAP KEMAMPUAN MATURASI OOSIT KAMBING LOKAL IN VITRO

JURNAL AGRONOMIKA Vol. 12 No. 2 Agustus 2017 – Januari 2018 | 147  ISSN 1693-0142 | e-ISSN 2597-9019     PENGARUH PENAMBAHAN FOLLICLE STIMULATING HORMONE PADA MEDIUM MATURASI TERHADAP KEMAMPUAN MATURASI OOSIT  KAMBING LOKAL IN VITRO    Yanuar Achadri 1 , Diah Tri Widayati 2 , Sigit Bintara 2   1 Staf pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Islam Batik Surakarta  2 Staf pengajar Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada  Email: yanachadri1988@gmail.com ABSTRAK    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Follicle Stimulating Hormone (FSH) pada medium maturasi terhadap kemampuan maturasi oosit kambing lokal in vitro . Ovarium diambil dari rumah potong hewan dan dibawa ke laboratorium dalam larutan NaCl sebagai medium transport ovarium yang mengandung antibiotik pada suhu 31-34ÂșC. Oosit diaspirasi menggunakan syringe 3 ml dan jarum 23G yang telah diisi 1 ml flushing medium. Pengamatan oosit dilakukan di bawah mikroskop stereo. Oo

PENGARUH BODY CONDITION SCORE TERHADAP SERVICE PER CONCEPTION DAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA SAPI PERANAKAN ONGOLE DAN SIMMENTAL

Authors Novia Dimar Dwitarizki, Yanuar Achadri, Fitria Gemma Tyasari Publication date 2017 Journal Agronomika Volume 12 Issue 02 Pages 140-146 Description Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Body Condition Score terhadap Service per Conception (S/C) dan gangguan reproduksi pada sapi Peranakan Ongole (PO) dan Peranakan Simmental. Data ternak yang digunakan dalam sampling yaitu 45 ekor sapi betina PO dan 45 ekor sapi betina Peranakan Simmental yang masing-masing terdiri atas 15 ekor dengan BCS 1, 5-2; 15 ekor dengan BCS 2, 5-3; dan 15 ekor dengan BCS 3, 5-4. Data yang diperoleh berupa umur, BCS, S/C, dan data gangguan reproduksi. Data di analisis menggunakan T-test untuk mengetahui pengaruh jenis sapi terhadap umur, BCS, dan S/C, serta analisis Faktorial 2x3 untuk mengetahui interaksi pengaruh jenis sapi dan BCS terhadap S/C. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan nyata (P< 0, 05) antara umur Sapi PO (2, 36±0, 76 tahun)