Skip to main content

PENGARUH BODY CONDITION SCORE TERHADAP SERVICE PER CONCEPTION DAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA SAPI PERANAKAN ONGOLE DAN SIMMENTAL

Authors
Novia Dimar Dwitarizki, Yanuar Achadri, Fitria Gemma Tyasari
Publication date
2017
Journal
Agronomika
Volume
12
Issue
02
Pages
140-146
Description
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Body Condition Score terhadap Service per Conception (S/C) dan gangguan reproduksi pada sapi Peranakan Ongole (PO) dan Peranakan Simmental. Data ternak yang digunakan dalam sampling yaitu 45 ekor sapi betina PO dan 45 ekor sapi betina Peranakan Simmental yang masing-masing terdiri atas 15 ekor dengan BCS 1, 5-2; 15 ekor dengan BCS 2, 5-3; dan 15 ekor dengan BCS 3, 5-4. Data yang diperoleh berupa umur, BCS, S/C, dan data gangguan reproduksi. Data di analisis menggunakan T-test untuk mengetahui pengaruh jenis sapi terhadap umur, BCS, dan S/C, serta analisis Faktorial 2x3 untuk mengetahui interaksi pengaruh jenis sapi dan BCS terhadap S/C. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan nyata (P< 0, 05) antara umur Sapi PO (2, 36±0, 76 tahun) dan Simmental (2, 86±0, 74 tahun) yang digunakan pada penelitian. Namun, terdapat perbedaan yang tidak signifikan pada rata-rata BCS (2, 5-3, 0 vs 2, 5-3, 0) dan S/C (1, 42±0, 75 vs 1, 36±0, 53) antara sapi PO dan Simmental. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh tidak signifikan antara jenis sapi, nilai BCS, maupun interaksi antara jenis dan BCS terhadap S/C pada sapi PO dan Peranakan Simmental. Tingkat gangguan reproduksi tidak dipengaruhi oleh angka BCS, namun angka S/C yang tinggi menunjukkan gejala gangguan reproduksi.

Comments

Popular posts from this blog

BPTP NTT INTEGRASIKAN HORTIKULTURA DAN PETERNAKAN DI KABUPATEN TTU-NTT

  Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Timur (BPTP NTT) mewujudkan dukungan terhadap program Kementerian Pertanian dalam kegiatan Pendampingan Kawasan Pertanian di Wilayah Perbatasan. Kegiatan yang dilakukan pada 22-24 Juli 2021 yaitu pelaksanaan monitoring dan evaluasi untuk kegiatan perbatasan di Desa Tapenpah, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Lokasi pertama monitoring untuk hortikultura di kelompok tani (poktan) Maju Bersama, sedangkan lokasi kedua monitoring untuk peternakan di kelompok ternak (poktan) Serikat Oeliurai. Pada kegiatan monev ini dihadiri Sekretaris Dinas Pertanian, Ricard G. Subay, S.P; Kepala BPTP NTT, Dr. Procula R Matitaputty, S.Pt, M.Si; Penanggungjawab Umum Perbatasan, Dr. Bernard deRosari; Penanggungjawab Peternakan, Agustina K Hewe, S.ST; Penanggungjawab Hortikultura, Rafael Dos Santos, S.ST; Dr. Ir. Tony Basuki, M.Si, Yanuar Achadri, S.Pt, M.Sc (Peneliti BPTP NTT); Dionisius Bria (Teknisi BPTP NTT), Koordinator BPP, Pe...

Lebih seratus petani Food Estate Sumba Tengah mendapatkan Bimtek Budidaya Jagung, Kacang Hijau dan Itik Langsung dari Peneliti BPTP NTT

  Food Estate atau yang dikenal dengan Ketahanan Pangan Nasional/ lumbung pangan merupakan program pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian yang menjadi Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024. Food estate sendiri merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, dan peternakan di suatu kawasan. Food Estate dipusatkan di daerah, namun tidak semua daerah di Indonesia mendapatkan program tersebut, hanya ada beberapa daerah tertentu, salah satunya di Provinsi NTT terletak di Kabupaten Sumba Tengah.   Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Timur (BPTP NTT) mewujudkan dukungan terhadap program Demfarm Inovasi Teknologi Pendampingan Food Estate NTT dengan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi petani. Bimtek ini dilaksanakan pada 25 Juni 2021 di 4 (empat) lokasi, yaitu lokasi Bukit Jokowi, Posko 1, Sarirara, dan BPP Prai Au. Pada kegiatan Bimtek Food Estate dihadiri Nyong U.K Pari, S.TP selaku Kep...

JURNAL AGRONOMIKA 13.01 (2018): 210-213. PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK DARI RUMAH MAKAN SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN TERNAK IKAN BUDIDAYA

PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK DARI RUMAH MAKAN SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN TERNAK IKAN BUDIDAYA Yanuar Achadri 1 , Fitria Gemma Tyasari 2 , Putri Awaliya Dughita 2 1 Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan NTT, Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian RI 2 Laboratorium Kimia, Fakultas Teknik, Sains, dan Pertanian,  Universitas Islam Batik Surakarta INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan limbah organik dari rumah makan sebagai alternatif pakan ikan. Cara pengolahan limbah organik adalah limbah restoran setiap hari dikumpulkan dan diletakkan dalam satu wadah dengan memisahkan sampah seperti tusuk gigi, plastik-plastik pembungkus makanan dari limbah tersebut kemudian diolah dengan teknik fermentasi. Teknik fermentasi dilakukan penambahan bakteri fermentasi dengan kondisi anaerob selama 21 hari. Setelah proses 21 hari, pakan fermentasi ditambah bekatul, garam, dan tepung pati dicampur secara homogen sampai terbentuk ado...