Skip to main content

Bulletin of Animal Science : Supplementation of Follicle Stimulating Hormon Into In vitro Maturation Medium to Increase Oocytes Maturation and 4 Cell Stadium Embryo Development of Bligon Goat

ISSTAP (Indonesian Society for Sustainable Tropical Animal Production).
Buletin Peternakan 42 (2): 90-96, May 2018 
Doi: 10.21059/buletinpeternak.v42i2.13609 
ISSN-0126-4400/E-ISSN-2407-876X Acredited: 36a/E/KPT/2016
http://buletinpeternakan.fapet.ugm.ac.id/ 


Supplementation of Follicle Stimulating Hormon Into In vitro Maturation Medium to Increase Oocytes Maturation and 4 Cell Stadium Embryo Development of Bligon Goat 

Yanuar Achadri*1, Diah Tri Widayati2, and Sigit Bintara2

1Researcher of Physiology and Reproduction of Animal Science, Ministry of Agriculture, Indonesia
2Laboratory of Animal Physiology and Reproduction, Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 55281, Indonesia 

ABSTRACT 

The study was carried out to investigate the effect of follicle stimulating hormon (FSH) into in vitro maturation medium to increase oocytes maturation and 4 cell stadium embryo development of Bligon goat. Goat ovaries were obtained from a slaughterhouse and transported to the laboratory in a flask of NaCl at temperature of 31 – 34°C. Oocytes were aspirated from 2 – 6 mm of follicles into a 3 mL syringe (23G needle) that contained Dulbecco’s Phosphate-Buffered Saline. Oocytes were divided into three groups, i.e tissue culture medium (TCM) with FSH supplementation 0, 50, and 100 IU/mL. Oocytes were put into those medium and incubated on 39°C, 5% CO2, and 95% humidity for 24 hours. Matured oocytes were fertilized with capacitated frozen thawed-semen and incubated on 39°C, 5% CO2, and 95% humidity for 5 hours. Fertilized oocytes were washed for 3 times in TCM and incubated in the same condition for embryo culture. The data of FSH supplementation and embryo development were analyzed using randomized completely one way classification. The results showed that the percentages of mature oocytes from FSH supplementation 0, 50, and 100 IU/mL were 70,48±23,22, 78,48±15,80, and 80,29±12,86%, respectively. Cleavage rate of the two cells stage were 36,00±14,22, 44,00±33,94, and 57,45±31,78%, respectively, and for the 4 cells stage were 27,33±22,04, 35,33±40,73, and 39,45±20,38%. It is concluded that supplementation of FSH in the maturation medium could not increase the percentages of in vitro maturation and embryo development.  


Keywords: Bligon goat, Oocytes, Follicle stimulating hormon, In vitro embryo production 



If you require any further informationplease do not hesitate to contact me : yanuarachadri@pertanian.go.id 



Comments

Popular posts from this blog

Unit Pelayanan Benih Sumber (UPBS)

UPBS - BPTP NTT Capai Target PNBP Unit Pelayanan Benih Sumber (UPBS) merupakan salah satu asset yang potensial dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT. Peran utama UPBS adalah memp roduksi benih varietas-varietas u nggul yang bertujuan untuk mendukung diseminasi agar petani dapat memperoleh benih berkualitas prima , visualisasi hasil penelitian dalam bentuk visitor plot, show window , serta serta sumber Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Undang-Undang Nomor 9 tahun 2018 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak selanjutnya disingkat PNBP adalah pungutan yang dibayar oleh orang pribadi atau badan dengan memperoleh manfaat langsung maupun tidak langsung atas layanan atau pemanfaatan sumber daya dan hak yang diperoleh negara, berdasarkan peraturan perundang-undangan, yang menjadi penerimaan Pemerintah Pusat di luar penerimaan perpajakan dan hibah dan dikelola dalam mekanisme anggaran pendapatan dan belanja negara.

SUMBER DAYA GENETIK (SDG) di NTT

PENGELOLAAN SUMBER DAYA GENETIK (SDG) TANAMAN LOKAL DI NUSA TENGGARA TIMUR             Sumber Daya Genetik (SDG) tanaman dan ternak lokal adalah salah satu kekayaan plasma nuftah yang perlu dilestarikan. SDG lokal mempunyai peranan penting dalam swasembada berkelanjutan, diversifikasi pangan, peningkatan nilai tambah dan kesejaterahan petani. Kegiatan pengelolaan SDG tanaman spesifik lokasi yang dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT di bawah Koordinator SDG Ir. Evert Y Hosang, M.Si, Ph.D, kegiatan yang dilakukan meliputi: koleksi, konservasi, karakterisasi, dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh diantaranya bahan tanaman / benih yang sudah dikoleksi, data karakterisasi sebagian tanaman yang dikoleksi dan sertifikat pendaftaran varietas-varietas lokal yang telah didaftarkan ke kantor Pendaftaran Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP). Selain itu, BPTP NTT juga memiliki Kebun Koleksi SDG Lokal di   Desa Naibonat dengan fasilitas pagar, pe

Karya Tulis Ilmiah

Peneliti Penyuluh BPTP NTT Antusias Ikuti Bimtek KTI             Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT menggelar bimbingan teknis (Bimtek) penyusunan karya tulis ilmiah (KTI) bagi peneliti dan penyuluh. Kegiatan dilaksanakan di Aula BPTP NTT pada Selasa-Rabu (4-5/02/2020).   Kegiatan Bimtek diawali dengan sambutan Dr. Ir. Tony Basuki, M.Si, selaku Kepala Kerjasama Pelayanan Pengkajian (KSPP) menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi jabatan fungsional peneliti penyuluh dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI). Selanjutnya Dr. Bernard deRosari, selaku Koordinator Program dan Evaluasi menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendukung program kerja kegiatan tahun anggaran 2020 di BPTP NTT dalam menghasilkan output berupa buku bunga rampai dan jurnal yang dapat dipublikasikan baik nasional maupun internasional.             Narasumber Bimtek KTI, Ir. Rachmat Hendayana, M.S memaparkan tentang materi yaitu: tata cara penulisan bu