Skip to main content

BPTP NTT GALI POTENSI PETERNAKAN DI KABUPATEN NGADA-NTT (Hilirisasi Pendampingan Kawasan Peternakan Sapi)

 

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Timur (BPTP NTT) mewujudkan dukungan terhadap program Kementerian Pertanian dalam kegiatan Hilirisasi Inovasi Teknologi Pertanian dengan Pendampingan Peternakan Sapi di Kabupaten Ngada, NTT. Kegiatan yang dilakukan pada 7-10 Juni 2021 yaitu pelaksanaan Baseline Survey untuk 5 (lima) desa, yaitu Desa Wolomese, Desa Wolomese 1 (Satu), Desa Ria, Desa Ria 1 (Satu), dan Desa Ngara. Lokasi Baseline Survey dilaksanakan di Kantor Desa Wolomese dan Desa Ria, Kabupaten Ngada, NTT yang terbagi dalam 5 (lima) kelompok tani. Pada kegiatan Baseline Survey ini dihadiri Darius Tuju, S.ST selaku Kasie Trantib mewakili Camat Riung Barat, Atanasius J. Lewgu selaku Kepala Desa Wolomese, Isak Gelan selaku Kepala Desa Ria, Dinas Peternakan Kab.Ngada (Martena, SP, Laurentina Laeng SP), Peneliti BPTP NTT (Ir. Debora Kana Hau, M.Si, Ir. Yohanis Ngongo, M.Sc, Ph.D, Yanuar Achadri, M.Sc), Ir. Medo Kote, M.Si (Penyuluh BPTP NTT), Agustinus Dule Mata (Kepala IPPTP Lili-BPTP NTT), PPL Dinas Peternakan Ngada, serta peserta baseline survey 50 orang petani.

Dalam sambutannya, Darius Tuju, S.ST mewakili Camat Riung Barat menyampaikan bahwa Desa Wolomese, Desa Wolomese 1 (Satu), Desa Ria, Desa Ria 1 (Satu), dan Desa Ngara saat ini telah mendapat bantuan dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) tahun 2020 berupa kandang ternak lengkap dengan instalasi biogas dalam Program 1000 Sapi untuk 5 Desa. Program ini dibangun 5 (lima) kandang / ranch di Kecamatan Riung Barat, masing-masing kandang diisi 200 ekor ternak sapi untuk pembibitan 100 ekor betina dan 100 ekor bakalan untuk penggemukan. Saat ini sapi masih dalam proses tender dan rencana akan masuk pada bulan Juli 2020. Kondisi kandang sudah mencapai pembangunan 80% dan persiapan pakan sebelum sapi masuk.

Ir. Debora Kana Hau, M.Si selaku Penanggungjawab Kegiatan sekaligus mewakili Kepala BPTP NTT menyampaikan bahwa kegiatan baseline survey ini bertujuan untuk mengenali dan menggali potensi peternakan yang ada di Kabupaten Ngada. Peran BPTP NTT sebagai institusi pengkajian dan diseminasi akan mendukung petani dalam bentuk pendampingan dan memberikan inovasi teknologi pakan berupa penanaman hijauan pakan ternak yaitu, lamtoro taramba, clitoria ternatea, dan rumput odot untuk persiapan pakan sebelum sapi masuk. Selain itu, setelah melakukan survey di lapangan maka diperoleh hasil bahwa bahan pakan potensial di daerah Riung Barat ini adalah Jerami / limbah pertanian. Maka dari itu, BPTP NTT akan memperkenalkan teknologi “Bank Pakan” kepada petani. Bank pakan adalah wadah berbentuk rak bahan bambu yang dipergunakan untuk menyimpan sekaligus menyajikan pakan sumber serat (hijauan kering) yang penyediaannya secara sistem stok. Bank pakan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak sehingga ternak sapi dapat mengkonsumsi hijauan kering setiap saat sepanjang hari.

Dalam sesi diskusi, petani menyampaikan bahwa mereka sudah ada lahan untuk usaha pertanian salah satunya tanam jagung. Petani berharap kegiatan pendampingan peternakan ini dapat diintegrasikan dengan kegiatan Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS), sehingga hasil limbah jagung bisa dimanfaatkan juga untuk pakan ternak. Total luasan lahan yang dipersiapkan petani untuk program TJPS adalah 250 Ha. Ada 5 desa, sehingga masing-masing desa mempersiapkan lahan 50 Ha. Pada pertemuan berikutnya, kegiatan baseline survey ini akan dilanjutkan dengan Bimbingan Teknis untuk praktek inovasi teknologi pertanian langsung kepada petani. Harapan dari program pemerintah ini adalah untuk membangun NTT sebagai salah satu lumbung ternak di Indonesia dan ke depan Indonesia bisa ekspor sapi lokal untuk meningkatkan devisa negara.   



 

By: (Medo Kote/ Debora Kana Hau/ Yan Achadri)

Comments

Popular posts from this blog

Unit Pelayanan Benih Sumber (UPBS)

UPBS - BPTP NTT Capai Target PNBP Unit Pelayanan Benih Sumber (UPBS) merupakan salah satu asset yang potensial dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT. Peran utama UPBS adalah memp roduksi benih varietas-varietas u nggul yang bertujuan untuk mendukung diseminasi agar petani dapat memperoleh benih berkualitas prima , visualisasi hasil penelitian dalam bentuk visitor plot, show window , serta serta sumber Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Undang-Undang Nomor 9 tahun 2018 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak selanjutnya disingkat PNBP adalah pungutan yang dibayar oleh orang pribadi atau badan dengan memperoleh manfaat langsung maupun tidak langsung atas layanan atau pemanfaatan sumber daya dan hak yang diperoleh negara, berdasarkan peraturan perundang-undangan, yang menjadi penerimaan Pemerintah Pusat di luar penerimaan perpajakan dan hibah dan dikelola dalam mekanisme anggaran pendapatan dan belanja negara....

Petani Peternak Millenial

BPTP Balitbangtan NTT Memotivasi Petani Millenial Kuimasi dengan 200 Ekor Ayam KUB   Menindaklanjuti acara kunjungan Menteri Pertanian RI Dr. H. S yah rul Yasin Limpo, S.H, M.Si, M . H dalam kegiatan Pelepasan Ekspor Komoditas Pertanian di NTT (14/12/19) yang dilakukan penyerahan ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) secara simbolis kepada peternak dan Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana, maka pada Selasa (17/12/19) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan NTT merealisasikan penyerahan Ayam KUB umur 2 bulan sebanyak 200 ekor beserta sapronak (pakan, tempat minum, obat, dan vitamin) kepada kelompok Tani Pemuda Millenial di Desa Kuimasi, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang-NTT. Acara penyerahan ayam KUB dihadiri oleh Kepala BPTP NTT yang diwakili oleh Dr. Ir. Sophia Ratnawaty, M.Si, Peneliti Peternakan (Ir. Paskalis Fernandes, MSi, Ir. Ati Rubiyati, M.Si, Yanuar Achadri, S.Pt, M.Sc), serta anggota Poktan Pemuda Millenial.     Dr. I...

Lebih seratus petani Food Estate Sumba Tengah mendapatkan Bimtek Budidaya Jagung, Kacang Hijau dan Itik Langsung dari Peneliti BPTP NTT

  Food Estate atau yang dikenal dengan Ketahanan Pangan Nasional/ lumbung pangan merupakan program pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian yang menjadi Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024. Food estate sendiri merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, dan peternakan di suatu kawasan. Food Estate dipusatkan di daerah, namun tidak semua daerah di Indonesia mendapatkan program tersebut, hanya ada beberapa daerah tertentu, salah satunya di Provinsi NTT terletak di Kabupaten Sumba Tengah.   Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Timur (BPTP NTT) mewujudkan dukungan terhadap program Demfarm Inovasi Teknologi Pendampingan Food Estate NTT dengan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi petani. Bimtek ini dilaksanakan pada 25 Juni 2021 di 4 (empat) lokasi, yaitu lokasi Bukit Jokowi, Posko 1, Sarirara, dan BPP Prai Au. Pada kegiatan Bimtek Food Estate dihadiri Nyong U.K Pari, S.TP selaku Kep...