Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2020

JURNAL AGRONOMIKA 13.01 (2018): 210-213. PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK DARI RUMAH MAKAN SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN TERNAK IKAN BUDIDAYA

PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK DARI RUMAH MAKAN SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN TERNAK IKAN BUDIDAYA Yanuar Achadri 1 , Fitria Gemma Tyasari 2 , Putri Awaliya Dughita 2 1 Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan NTT, Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian RI 2 Laboratorium Kimia, Fakultas Teknik, Sains, dan Pertanian,  Universitas Islam Batik Surakarta INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan limbah organik dari rumah makan sebagai alternatif pakan ikan. Cara pengolahan limbah organik adalah limbah restoran setiap hari dikumpulkan dan diletakkan dalam satu wadah dengan memisahkan sampah seperti tusuk gigi, plastik-plastik pembungkus makanan dari limbah tersebut kemudian diolah dengan teknik fermentasi. Teknik fermentasi dilakukan penambahan bakteri fermentasi dengan kondisi anaerob selama 21 hari. Setelah proses 21 hari, pakan fermentasi ditambah bekatul, garam, dan tepung pati dicampur secara homogen sampai terbentuk adonan.

Bulletin of Animal Science : Supplementation of Follicle Stimulating Hormon Into In vitro Maturation Medium to Increase Oocytes Maturation and 4 Cell Stadium Embryo Development of Bligon Goat

ISSTAP ( Indonesian Society for Sustainable Tropical Animal Production). Buletin Peternakan 42 (2): 90-96, May 2018  Doi: 10.21059/buletinpeternak.v42i2.13609  ISSN-0126-4400/E-ISSN-2407-876X Acredited: 36a/E/KPT/2016 http://buletinpeternakan.fapet.ugm.ac.id/  Supplementation of Follicle Stimulating Hormon Into In vitro Maturation Medium to Increase Oocytes Maturation and 4 Cell Stadium Embryo Development of Bligon Goat  Yanuar Achadri* 1 , Diah Tri Widayati 2 , and Sigit Bintara 2 1 Researcher of Physiology and Reproduction of Animal Science, Ministry of Agriculture, Indonesia 2 Laboratory of Animal Physiology and Reproduction, Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 55281, Indonesia  ABSTRACT  The study was carried out to investigate the effect of follicle stimulating hormon (FSH) into in vitro maturation medium to increase oocytes maturation and 4 cell stadium embryo development of Bligon goat. Goat ovaries were obtained from a slaught

PENGARUH PENAMBAHAN FOLLICLE STIMULATING HORMONE PADA MEDIUM MATURASI TERHADAP KEMAMPUAN MATURASI OOSIT KAMBING LOKAL IN VITRO

JURNAL AGRONOMIKA Vol. 12 No. 2 Agustus 2017 – Januari 2018 | 147  ISSN 1693-0142 | e-ISSN 2597-9019     PENGARUH PENAMBAHAN FOLLICLE STIMULATING HORMONE PADA MEDIUM MATURASI TERHADAP KEMAMPUAN MATURASI OOSIT  KAMBING LOKAL IN VITRO    Yanuar Achadri 1 , Diah Tri Widayati 2 , Sigit Bintara 2   1 Staf pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Islam Batik Surakarta  2 Staf pengajar Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada  Email: yanachadri1988@gmail.com ABSTRAK    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Follicle Stimulating Hormone (FSH) pada medium maturasi terhadap kemampuan maturasi oosit kambing lokal in vitro . Ovarium diambil dari rumah potong hewan dan dibawa ke laboratorium dalam larutan NaCl sebagai medium transport ovarium yang mengandung antibiotik pada suhu 31-34ÂșC. Oosit diaspirasi menggunakan syringe 3 ml dan jarum 23G yang telah diisi 1 ml flushing medium. Pengamatan oosit dilakukan di bawah mikroskop stereo. Oo

PENGARUH BODY CONDITION SCORE TERHADAP SERVICE PER CONCEPTION DAN GANGGUAN REPRODUKSI PADA SAPI PERANAKAN ONGOLE DAN SIMMENTAL

Authors Novia Dimar Dwitarizki, Yanuar Achadri, Fitria Gemma Tyasari Publication date 2017 Journal Agronomika Volume 12 Issue 02 Pages 140-146 Description Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Body Condition Score terhadap Service per Conception (S/C) dan gangguan reproduksi pada sapi Peranakan Ongole (PO) dan Peranakan Simmental. Data ternak yang digunakan dalam sampling yaitu 45 ekor sapi betina PO dan 45 ekor sapi betina Peranakan Simmental yang masing-masing terdiri atas 15 ekor dengan BCS 1, 5-2; 15 ekor dengan BCS 2, 5-3; dan 15 ekor dengan BCS 3, 5-4. Data yang diperoleh berupa umur, BCS, S/C, dan data gangguan reproduksi. Data di analisis menggunakan T-test untuk mengetahui pengaruh jenis sapi terhadap umur, BCS, dan S/C, serta analisis Faktorial 2x3 untuk mengetahui interaksi pengaruh jenis sapi dan BCS terhadap S/C. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan nyata (P< 0, 05) antara umur Sapi PO (2, 36±0, 76 tahun)